Catatan Sunyi

Sabtu, 23 Januari 2010

Tuhan sedang mengujiku... Disaat semua sedang berjalan lancar, tiba-tiba cobaan itu datang. Kenapa aku harus dibuat seperti ini, menguji kesetiaan dengan cara yang kejam. Hal yang seharusnya tak perlu terjadi membuatku terjebak bagai seekor lalat kecil pada jaring laba-laba yang kuat.

Aku tak pernah tergoda dengan isi sms malam itu. Aku hanya penasaran untuk mengetahui apakah benar seseorang yang pernah merusak hubungan kami datang lagi dengan seluruh rayuannya. Aku mencoba memancing agar ia menunjukan kebenaran itu, hingga akhirnya aku bisa menandai nomor itu dan memblokirnya. Tapi mungkin aku terlalu bernafsu dengan keingintahuan itu sehingga membuatku hilang kendali.

Ternyata akulah yang terpancing. Terlalu ingin tahu dan akhirnya terjebak sendiri dalam permainanmu. Dia mengaku hanya sekedar iseng mengerjaiku, toh akhirnya ini menjadi suatu masalah besar yang ujungnya berakhir pada perpisahan tanpa bekas.

Aku tak ingin begini. merasa kehilangan berkali-kali karena kebodohanku yang tak bisa menahan diri. Aku menyesal telah mengikuti permainanmu sayang... Karena dengan begitu aku jadi benar-benar kehilanganmu. Karena keisenganmu membuatku jadi berantakan. Jika saja malam itu kamu tak berbuat hal itu, mungkin malam ini adalah malam kita seperti biasanya yang sering kita lalui bersama dengan berbagai cerita tentang kita dan masa depan kita.

Kenapa kamu lakukan itu sayang...? kalau akhirnya kamu tahu hal itu hanya akan menyakiti perasaanmu. Apakah selama ini kamu tak pernah mempercayaiku...? Kita punya komitmen dan aku sadar betul akan hal itu. Bekerja dari senin hingga jumat dimulai dari pagi hingga petang, mengumpulkan sedikit demi sedikit rejeki yang ku peroleh agar kita bisa menikmati kebersamaan yang kekal. Tapi semua hancur tak berarti. Apakah semuanya salahku sayang...? Jika keisengan itu tak muncul mungkin semua akan baik-baik saja. Kenapa kamu lakukan ini sayang...? Menjebakku hingga dirimu bisa leluasa mencampakkan ku...?

Beberapa kali kamu selalu berusaha membuangku jika ada masalah yang serius diantara kita. sayang... Apakah kamu bosan terhadapku...? Kesepian membuatmu selalu dihantui ketakutan...? Sampai akhirnya dirimu menjebakku dalam suatu ujian kesetiaan yang kamu ciptakan...?

Aku selalu berharap Tuhan mengembalikanmu padaku. Meluluhkan hatimu dan melihatku betapa aku jadi tersiksa kehilanganmu dengan penuh tanda tanya. Aku ingin menemuimu, menggapai tanganmu, mengusap pipimu dengan kedua tanganku dan mengatakan dihadapan wajahmu 'jangan tinggalkan aku seperti ini karena semua akan hampa tanpamu... Karena aku membutuhkanmu untuk menemaniku hingga tua nanti'. Aku begitu sayang padamu dan perasaan itu akan terus berakar sampai kubawa mati.

Tak adil rasanya terjebak seperti ini karena konsekuensinya adalah kehilanganmu..........................................

0 comments:

  © Martcell All rights reserved @2008