Wanitaku
Kamis, 04 Februari 2010
Jika aku diam saat dirimu murka, aku tidaklah kalah.
Jika aku diam disaat dirimu menuntut sesuatu dariku, aku sedang mengusahakannya.
Ketahuilah sayang... Akhir-akhir ini dirimu sedikit kasar padaku. Sadarkah jika setiap aku ingin bertanya dan memulai perbincangan, dirimu selalu menjawab dengan ketusnya.
Aku selalu bertanya karena ingin tahu, bukan mengintrogasi dirimu. Aku bukan polisi yang selalu ingin mencari kesalahanmu dan melayangkan surat tilang seenaknya.
Aku bertanya karena khawatir. Khawatir akan keselamatan jiwamu, mungkin tidak begitu jadinya apabila dirimu selalu disisiku. Karena aku akan senantiasa mengawasi dan menjagamu.
Lewat tag-note seorang teman yang tak lain adalah temanmu sendiri, membuatku terharu. Bukan karena si teman aku jadi begitu. Tapi aku membayangkan dirimu jika saja hal buruk dalam catatan elektronik itu terjadi padamu. Dalam penggalan garis besar isi cerita itu menggambarkan seorang wanita yang terpaksa dimadu suaminya karena fitnah dan sedang dalam keadaan sakit parah...terpaksa menanggung sendiri beban yang dideritanya, sungguh memilukan...
Aku pernah jadi pria yang menelantarkan cintamu, dan bukan sekali. Aku jadi pria labil yang bermain dengan jaring laba-laba jahat. Tapi kehadiranmu menyelamatkan perasaanku, perasaan cinta yang telah kita rajut selama beberapa tahun. Menyadarkanku arti pentingnya tali kasih yang dirimu berikan padaku, bahwa pengorbananmu sungguh luar biasa untuk bisa hidup bersamaku dikemudian hari.
Kamu jadi wanita yang penuh cemburu sejak saat itu. Jangan malu untuk mengakuinya, karena akupun begitu jika mahluk-mahluk jahil ingin menjamahmu dan memalingkan perhatianmu.
Kamu adalah wanita yang luar biasa yang pernah kutemui sepanjang sejarah cintaku. Mengawali senyuman ketika bertemu dulu, padahal aku belum tahu derita yang kamu rasakan dalam hidupmu. Menyimpan sesuatu dan tak ingin membuatku khawatir mungkin kamu bisa begitu. Tapi aku tak ingin kamu begitu sayang...
Aku minta maaf karena terlalu sering ber-ulah dan membuat dirimu kecewa. Dan semua itu akan kutebus dengan sepenuh cinta dan kasih sayang yang kuberikan untukmu. Kamulah wanitaku, wanita yang selalu memberi inspirasi dalam hidupku. Wanita yang membuatku tetap bersemangat dalam hari-hari beratku di tempat kerja. Wanita yang menemaniku ngobrol di keheningan malam...
Jangan marah lagi yah sayang... Redamkan emosimu... Dan tetap cintai aku...
1 comments:
mati aje loe
Posting Komentar