Malam

Minggu, 29 November 2009

Malam ini begitu sunyi...
Awan mendung yang sedari sore tadi tak juga menunjukan tanda-tanda akan turunnya hujan. Angin dingin menerpa kulit wajahku saat mengendari sepeda motor tua itu, yang selalu setia menemaniku mengarungi malam demi malam.

Entah dimana dia...apa kegiatannya malam ini, tak ada satu kabarpun yang muncul dari short message service handphone pemberian ini.

Ya... aku salah selalu melukai perasaannya demi segenap ego yang tak penting ini. Membuatnya galau disaat ia akan mengikuti seabrek kegiatan kantornya... hhhfffhh....kenapa selalu saja aku yang terus bikin masalah...

Hal itu yang selalu kupikirkan seharian penuh minggu ini sampai tak sadar arah sepeda motor yang kukendarai entah kemana-mana. Aku resah, galau, gelisah, takut... aku memikirkan dia, aku merindukannya...

Malam semakin larut. Malam semakin hening. Pemilik toko mulai menutup pintu besinya masing-masing. Trotoar tak lagi dipenuhi pekerja jam malam yang lalu-lalang menuju tempat peristirahatan mereka. Burung walet memenuhi angkasa, terbang bergerombol menutupi awan malam. Lampu-lampu kota bersinar indah dimalam yang dingin ini. Tapi pikiranku entah kemana-mana....arah dan tujuan tak terencana.

Aku tetap mengendarai motor tua itu sampai akhirnya memutuskan untuk pulang dan mencoba menenangkan pikiran, mengistirahatkan badan yang mulai lelah, mencoba mencari sedikit kedamaian di ranjang yang tak lagi empuk. Menikmati remangnya lampu tidur dan meneguk segelas air hangat agar lebih rileks..

Hhhh... Sayang...baik-baiklah disana, jaga dirimu, istirahatlah yang cukup, makanlah yang banyak dan minum vitamin agar tetap kuat menjalani aktifitas-aktifitasmu selama disana. Lupakan masalah-masalah kita, abaikan diriku sementara. Karena hanya itu yang ingin ku sampaikan walaupun kau tak mendengarnya...

Aku sayang kamu wify....peluk cium dariku..

0 comments:

  © Martcell All rights reserved @2008