Liburan Cinta

Rabu, 03 Maret 2010

Aku bergegas keluar menuju pesawat kelas medium yang mesinnya baru menyala. Sesaat sampai di dalam ruangan kabin yang tak seberapa besar itu, aku duduk dengan napas setengah tersengal dan langsung mengenakan seatbeltnya.

Disebelahku duduk seorang lelaki remaja yang rada kebingungan cara memakai seatbelt, lalu kubantu serta sedikit bertanya "balik kampung ya?" dan dia menjawab "iya bang...abang sendiri balik kampung juga??" - "owh..nggak....aku mau nemuin calon" lalu dia bertanya lagi "di pinang tinggal dimana??" - "hehehe..gak tau, aku juga baru ini pertama kali kesana"

Dan percakapan terhenti setelah dua buah mesin turbofan serta bilah baling-baling pesawat itu mulai berputar.

Pesawat yang ku tumpangi mulai runway, lalu melesat menanjak meninggalkan kota kelahiranku menuju suatu pulau yang kabarnya banyak menunjukan tempat-tempat wisata itu.

Dalam dengungan mesin pesawat aku selalu melihat keluar jendela berharap tak satu pemandangan pun yang terlewatkan sampai batas pendaratan nanti. Aku masih membayangkan ia akan menjemputku dengan senyum penuh kebahagiaan itu...

Satu jam kurang telah berlalu, dan kini roda pendaratan telah turun. Di bawah kulihat setiap sudut kota, atap rumah, jalan raya, dan daerah-daerah hijau yang belum terjamah tangan manusia. Tapi yang paling menakjubkan adalah garis pantainya yang biru dengan pasir putih yang bersih membuatku jatuh hati pada kota ini.

Setelah turun aku segera mengaktifkan telpon seluler dan menghubunginya. Lalu dari balik keramaian para penjemput, ia muncul dengan langkah yang teratur dan menyambutku dengan senyum penuh kehangatan.
.........................................

Selama dua malam aku berada disana, penuh cinta dan kasih sayang menemani hari-hariku sepanjang perjalanan liburan kami berdua. Kugenggam lembut tangan mungil itu seakan takut kehilangannya, serta berucap dalam hati "tak ada yang bisa menggantikan dirimu...sayang..."

Ku kunjungi tempat-tempat dimana ia dulu sering menghabiskan waktunya, rumah-rumah keluarga serta rumah waktu ia pernah dibesarkan dulu. "Aku sangat merindukan kotamu sayang... Pulau itu benar-benar membuatku tenang karena ada kamu yang selalu menemani hari-hariku disana..."

Suatu saat aku akan kembali kesana... Tak akan lama lagi... "tunggu aku yah sayang... Kita nikmati liburan berikutnya dengan waktu yang cukup lama..."

0 comments:

  © Martcell All rights reserved @2008